Kamis, 23 Februari 2017

predator online

Predator online adalah seseorang yang berlagak ramah dan berusaha menjadi teman para pengguna internet anak-anak dan remaja. Namun sifat ramahnya itu menyimpan misi berbahaya, yakni demi memuaskan hasrat seksual mereka.
Para pelaku kejahatan ini biasanya beroperasi di chat room atau situs jejaring sosial macam Facebook dan MySpace. Modus yang mereka gunakan biasanya pertama kali adalah untuk meraih kepercayaan dari calon korbannya.
     Segala hal mereka lakukan, mulai dari berbohong mengenai asal usulnya hingga berperilaku baik. Misalnya, pelaku sudah berumur 30 tahun, namun saat berkenalan di chat room ia mengaku sebagai remaja ABG berumur 17 tahun. Kebohongannya itu bahkan dipertegas dengan foto di accountnya yang memajang foto remaja 17 tahun yang tampan.
     Nah, hal inilah yang kadang kurang diwaspadai calon korban. Mereka sudah terlebih dulu terlena dengan sosok palsu si predator tersebut yang digambarkan dengan sosok yang tampan dan keren, layaknya impian para remaja wanita.
     Namun ,ketika korban sudah termakan bujuk rayu sang predator, maka langkah selanjutnya adalah ia akan dirayu untuk memuaskan hasrat seksual pelaku. Mulai dari diminta untuk mengirimkan foto atau berpose tak senonoh via webcam hingga diajak untuk kopi darat untuk melakukan hubungan intim.
Ya, begitulah tindak tanduk kotor dari sang predator. Dengan memanfaatkan kelengahan korban, ia bisa menyebabkan berbagai hal mengenaskan.

 Predator online merupakan salah satu kejahatan dalam dunia maya. Kejahatan ini termasuk kedalam kategori penipuan. Penipuan ini juga terbagi atas 3 golongan , yaitu :
  • Predator cinta yaitu hanya demi nafsu
  • Predator financial yaitu sang penipu hanya ingin harta dari korban
  • Predator cinta financial yaitu predator menginginkan nafsu dan harta korban.


Bahaya Predator online :
  • Dapat terjadinya penipuan
  • Dapat terjadinya penculikan
  • Dapat terjadinya pelecehan seksual
  • Dapat terjadinya pembunuhan

 Tindakan Pencegahan
  • Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi korban dari para pelaku kejahatan dunia maya. Melarang anak untuk tidak menggunakan internet pada zaman sekarang ini juga mustahil dilakukan. Jika orang tua tidak mengizinkan, maka anak remaja mereka akan menggunakannya ditempat lain tanpa sepengetahuan orang tua, dan hal ini jauh lebih beresiko untuk menjadi korban para predator Internet. Yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah berbicara kepada anak remaja mereka dan menjelaskan bahaya yang bisa saja terjadi jika anak tersebut berhubungan dengan orang asing yang dikenal melalui Internet.
  • Jika anak memiliki akun di situs jejaring sosial seperti facebook, orang tua harus memantau aktivitas anak di jejaring sosial, siapa saja teman-temannya dan apa saja yang mereka perbincangkan. Orang tua harus mengingatkan anak mereka untuk tidak berhubungan melalui situs jejaring sosial dengan orang asing yang tidak pernah mereka temui secara fisik sebelumnya. Di dunia nyata anak-anak diajari untuk tidak berbicara dengan orang asing, aturan yang sama juga sebaiknya diberlakukan di dunia dunia maya.
  • Data-data pribadi di jejaring sosial seperti tanggal lahir, alamat rumah, sekolah, nomor handpone, kota tempat tinggal dan alamat email seringkali digunakan oleh para pelaku kejahatan untuk mendekati korbannya. Karena itu perlu diingatkan kepada anak-anak, demi keselamatan mereka data-data tersebut tidak dibagikan di Internet secara bebas. Dan jika ada orang asing yang meminta data-data pribadi mereka, anak-anak harus diajarkan untuk tidak memberikannya tanpa izin dari orang tua orang tua mereka. Ada anggapan bahwa kota tempat tinggal tidaklah menjadi masalah jika dicantumkan di Internet. Tetapi perlu diketahui bahwa para pelaku kejahatan Internet hanya akan mencari korban mereka yang secara fisik berdomisili di sekitar mereka. Menyembunyikan kota tempat tinggal akan menghindarkan niat predator dunia maya untuk mendekati calon korbannya.
  •  Penempatan komputer di rumah juga dapat dimanfaatkan untuk memantau kegiatan online anak-anak. Penempatan komputer di ruang bersama di rumah memungkin orang tua memantau apa yang dilakukan anak ketika online. Hal ini akan mempermudah pengawasan. Sebaliknya jika komputer ditempatkan di ruang pribadi anak, maka anak-anak akan bebas menjalankan aktivitas onlinenya tanpa pengawasan orang tua. Sehingga orang tua tidak bisa memantau apa yang sedang mereka lakukan di dunia maya, dengan siapa mereka melakukan chatting dan apa yang sedang mereka perbincangkan. Apakah si anak sedang mengakses konten orang dewasa atau tidak.
  • Saat ini ada banyak aplikasi keylogger yang berfungsi untuk merekam semua aktivitas yang dilakukan di sebuah komputer. Aplikasi ini memungkin orang tua mengintip apa saja kata yang diketik oleh anak mereka dan aktivitas apa saja yang dilakukan di depan komputer. Aplikasi ini sering juga digunakan oleh para pelaku kejahatan dunia maya untuk mencuri data-data pribadi korbannya. Orang tua dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memantau aktivitas anak ketika bekerja dengan komputer dan bahkan mengintip password dari akun email dan facebook mereka. Dengan hak akses ke akun email dan facebook anak mereka, maka orang tua dapat melihat apa saja isi email yang diterima anak mereka dan siapa saja teman-teman mereka di jejaring sosial. Cara ini mungkin sedikit mengganggu privasi si anak dan membuat orang tua menjadi mata-mata bagi anak mereka sendiri,. Namun demi kebaikan anak maka hal ini tidaklah perlu terlalu dipermasalahkan. Bukankan orang tua wajib mengawasi dan mejaga anak-anaknya.
  • Komunikasi yang baik dan keterbukaan antara orang tua dan anak merupakan kunci pencegahan yang paling sukses. Jika komunikasi antara anak dan orang tua berjalan dengan baik, maka anak tidak akan segan-segan untuk menyampaikan apa saja yang mereka alami dan kejadian-kejadian yang ada dalam kehidupan mereka sehari-hari termasuk dengan siapa mereka berhubungan di dunia maya. Dengan komunikasi yang baik, orang tua dapat mengawasi dan mengingatkan anak mereka jika ada bahaya dari predator dunia maya yang mendekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar