A.
Definisi E-Commerce.
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau
dapat melakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara
berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get
and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan).
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa
E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih
sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara
pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account
paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi
jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu
berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau
penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan
berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan
melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia
dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau
produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan
correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui
email. Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan
browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft
Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama
dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta
perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat
standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman.
Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit
cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis
(Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan
tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account
pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan
transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan
dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, port, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan
dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat
langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke
pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
B. Macam
macam E-Commerce
Kita mengenal adanya pure e-commerce dan partial
e-commerce. Suatu e-commerce
dikategorikan pure atau partial berdasarkan pada tingkat
digitasi dari suatu produk yang diperdagangkan, proses, dan agen pengirimannya.
Apabila segala aspek dalam sistem e-commerce
itu digital maka dapat dikategorikan sebagai pure e-commerce. Selain itu, ciri lain dari pure e-commerce adalah organisasi
penyelenggara benar-benar organisasi online,
menggunakan model bisnis new-economy organization, dan menjual produk atau jasanya hanya
secara online. Sedangkan, partial e-commerce dicirikan dengan
penggabungan antara aspek digital dan tradisional/fisik, penggunaan model
bisnis click-and-mortar
organization (penggabungan antara offline dan online),
serta melakukan kegiatan-kegiatan bisnis utamanya di dunia nyata.
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang memiliki karakteristik
berbeda-beda, antara lain:
1. Business to Business (B2B)
B2B menyatakan bentuk jual-beli produk
atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara
elektronis. Dalam hal ini, baik pembeli
maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan bukan perorangan. Biasanya transaksi ini dilakukan karena
mereka telah saling mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut
dilakukan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan itu.
Keuntungan
yang didapatkan :
a. Mempercepat
transaksi antara penjual dan pembeli.
b. Menurunkan
biaya transaksi kedua belah pihak.
c. Menciptakan
pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah geografis.
d. Meningkatkan
komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli.
Business to Business E-Commerce memiliki karakteristik:
a.
Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup
lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut.
Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
yang dikirimkan dapat disusun sesuai
dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b.
Pertukaran data (data
exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
misalnya setiap hari, dengan format
data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain,
servis yang digunakan sudah tertentu.
Hal ini
memudahkan pertukaran data untuk dua
entiti yang menggunakan standar yang sama.
c.
Salah satu pelaku dapat
melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partnernya.
d.
Model yang
umum digunakan
adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Business E-Commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya
banyak standar EDI yang digunakan sehingga
menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis.
Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada format- format lain yang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang
sudah menggunakan standar
yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk
melakukan konversi dari satu format
ke format lain.
Saat ini sudah
tersedia produk yang dapat melakukan konversi seperti
ini. Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi pengiriman data adalah
menggunakan Extensible Markup
Language (XML) yang
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen
data di dalam dokumennya dalam bentuk
tags seperti
HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang berbeda.
Kelompok yang mengambil
jalan ini antara lain adalah XML/EDI
group.. Pada mulanya
EDI menggunakan jaringan
tersendiri yang sering
disebut VAN (Value
Added Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif
EDI melalui jaringan Internet,
atau dikenal dengan nama EDI over Internet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business e-commerce adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini adalah implementasi
penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan pada manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time manufacturing untuk produksi produknya.
2. Business to Consumer (B2C)
B2C
adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen
akhir yang dilakukan secara elektronis. Perusahaan-perusahaan terkenal yang
melayani B2C antara lain adalah Dell (www.dell.com), Cisco (www.cisco.com), dan
Amazon (www.amazon.com).
Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
- Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web.
- Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
- Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Business to Consumer eCommerce memiliki permasalahan yang
berbeda. Mekanisme untuk mendekati
consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan
seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau menggunakan konsep “portal”.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan
produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan
katalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan
servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan
window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan shopping ini kapan saja
dan
darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh penggunaan
web site
untuk menjajakan produk dan servis
antara lain:
- Amazon http://www.amazon.com
Amazon merupakan
toko buku virtual yang menjual buku
melalui web sitenya.
- eBay http://www.ebay.com, merupakan tempat lelang on-line.
- NetMarket http://www.netmarket.com,
Yang
merupakan direct marketing dari Cendant (hasil merge dari
HFC, CUC International, Forbes projects).
NetMarket akan mampu menjual 95%
dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya
sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut. Contoh portal
antara lain:
- Netscape Home <http://home.netscape.com>
- My Yahoo
C. Aplikasi E-Commerce
E-commerce akan merubah
semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional
untuk kegiatan trading (perdagangan). Beberapa aplikasi e-commerce, antara
lain:
Industri pariwisata dan biro perjalanan, contoh: www.expedia.com, internet
job market, contoh: www.monster.com,
real estate, contoh: www.ired.com, perdagangan
saham online, contoh: www.etrade.com, internet banking, contoh: www.bii.co.id, lelang online, contoh: www.bekas.com, online publishing, contoh: www.kompas.com,
virtual universities atau e-university contoh: www.cityu.edu.hk, online
consulting, contoh: www.knowledgespace.com
, e-insurance, contoh: www.insurerate.com, electronic
stamp, contoh: www.estamp.com, dan sebagainya.
Proses
yang ada dalam E-commerce
adalah sebagai berikut :
a.
Presentasi
elektronis (Pembuatan website) untuk produk dan layanan.
b.
Pemesanan
secara langsung dan tersedianya tagihan.
c.
Otomasi
account pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan
penanganan transaksi.
D. Keuntungan dan Kerugian
E-Commerce
1. Keuntungan
e-commerce di antaranya:
- Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
- Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
- Menurunkan biaya operasional (operating cost).
- Melebarkan jangkauan (global reach).
- Meningkatkan customer loyality.
2. Kerugian e-commerce
di antaranya:
a.
Kehilangan segi
finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang
dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
b.
Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c.
Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d.
Penggunaan akses
ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
e.
Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
E. Kelemahan dan Kendala
E-Commerce
Menurut
survei yang dilakukan oleh CommerceNet http://www.commerce.net/ para pembeli atau pembelanja belum menaruh kepercayaan
kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di
e-commerce, belum ada cara yang mudah
dan sederhana untuk membayar. Di
samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.
Pelanggan
e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal
mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli
masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet,
mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana
cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka
di ambil oleh hacker.Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus
melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant,
kepala lembaga penelitian di CommerceNet http://www.commerce.net/ meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil
mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant
mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan
informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search
engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang
karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka
tapi bukan kompetitornya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor
lebih murah. Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas,
akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model
yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami
kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan
aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah
ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier hal ini merupakan strategi utama dalam sistem
e-commerce bisnis ke bisnis. Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant
harus menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java
applets maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya
merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan
maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is
just like any automation – it amplifies problems with their operation they
already had.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar